JAKARTA (17/09/2025) – Yayasan KEHATI, sebagai Administrator Blue Abadi Fund (BAF), melakukan kegiatan roadshow ke Direktorat Jenderal (Ditjen) di lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Kegiatan yang berlangsung di Gedung Mina Bahari (GMB) III, Kantor KKP, Jl. Medan Merdeka Timur No.16, Jakarta Pusat ini bertujuan untuk memperkenalkan BAF serta menyinergikan program-program konservasi kelautan yang telah berjalan di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya sejak tahun 2017.
Kegiatan roadshow ini merupakan langkah strategis BAF untuk memperkuat kolaborasi dengan pemerintah pusat, dalam hal ini KKP, sebagai pemangku kebijakan utama sektor kelautan dan perikanan di Indonesia.
Rangkaian pertemuan diawali dengan audiensi bersama jajaran Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Ir. KOSWARA, M.M. Dari pihak BAF, hadir langsung Direktur Program KEHATI, Rony Megawanto, bersama Tim Leader BAF, David Kuntel, dan Grant Administration & Monev Officer, Bayu Rizky.
Dalam pertemuan tersebut, Rony Megawanto memaparkan visi besar BAF dan pencapaian program bersama para mitra lokal di Bentang Laut Kepala Burung (Bird’s Head Seascape). Beliau menekankan pentingnya kerja sama multipihak untuk mencapai target pengelolaan kawasan konservasi yang efektif dan berkelanjutan.
“Target besar kami di masa depan adalah memastikan kawasan konservasi perairan di Bentang Laut Kepala Burung tidak hanya terlindungi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat adat dan lokal yang hidup di sekitarnya. Ini hanya bisa tercapai melalui kolaborasi yang erat antara BAF, para mitra di lapangan, dan tentu saja dukungan penuh dari pemerintah, khususnya KKP. Kami berharap, melalui sinkronisasi program, kita dapat mengakselerasi pencapaian target-target konservasi nasional,” ujar Rony Megawanto.
Menanggapi hal tersebut, Ir. Koswara menyambut baik inisiatif yang dilakukan oleh BAF. Beliau melihat adanya keselarasan antara program BAF dengan arah kebijakan KKP dalam pengelolaan sumber daya kelautan yang berkelanjutan.
“Kami sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Blue Abadi Fund dan Yayasan KEHATI bersama para mitra di Papua selama ini. Inisiatif dari bawah seperti ini sangat penting untuk mendukung program pemerintah. Ditjen Pengelolaan Kelautan siap berkolaborasi dan mencari titik temu untuk menyinergikan program-program yang ada. Pengelolaan kawasan konservasi yang efektif adalah kunci, dan kami terbuka untuk berdiskusi lebih lanjut bagaimana kita bisa bersama-sama mencapai tujuan besar tersebut untuk kelestarian laut Indonesia,” kata Ir. Koswara.
Pertemuan dilanjutkan dengan audiensi bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (Ditjen PRL) yang diwakili oleh Ibu Kartika Listriana, S.Pi, M.Si, bersama jajarannya. Pada kesempatan ini, Ketua Governance Committee Blue Abadi Fund, Dr. Ir. Kusdiantoro, M.Sc., turut hadir untuk menjelaskan peran strategis dan manfaat BAF dalam mendukung pengelolaan ekosistem pesisir dan laut di Papua.
Dr. Kusdiantoro menjelaskan bahwa BAF didesain sebagai sebuah mekanisme pendanaan berkelanjutan yang tata kelolanya melibatkan berbagai pihak untuk menjamin transparansi dan efektivitas. “Peran BAF adalah memastikan adanya dukungan jangka panjang bagi para penjaga lingkungan setempat di Papua. Selama bertahun-tahun, program kami telah membuktikan bahwa pelestarian keanekaragaman hayati dapat berjalan seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami percaya, sinergi dengan kebijakan penataan ruang laut dari KKP akan semakin memperkuat dampak positif program kami di tingkat tapak,” jelas Dr. Kusdiantoro.
Ibu Kartika Listriana memberikan komentar positif dan menyatakan harapannya terhadap kolaborasi ke depan. Menurutnya, data dan pengalaman lapangan yang dimiliki BAF dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan kebijakan pengelolaan ruang laut.
“Kami menyambut hangat inisiatif dari Blue Abadi Fund. Apa yang telah dilakukan di Bentang Laut Kepala Burung merupakan contoh konkret bagaimana pengelolaan kawasan konservasi dapat diintegrasikan dengan kebutuhan masyarakat adat Papua. Kami berharap ke depannya, program-program BAF dapat diselaraskan dengan Rencana Zonasi dan kebijakan pengelolaan ruang laut nasional. Kolaborasi ini sangat potensial untuk memperkuat efektivitas pengelolaan dan memastikan kawasan-kawasan penting di perairan Papua dapat lestari secara berkelanjutan,” ungkap Ibu Kartika.
Diskusi dalam kedua pertemuan tersebut banyak berfokus pada upaya sinkronisasi program agar tidak terjadi tumpang tindih dan dapat saling memperkuat antara inisiatif BAF di tingkat tapak dengan kebijakan dan program KKP di tingkat nasional.
Tentang Blue Abadi Fund (BAF)
Blue Abadi Fund (BAF) adalah sebuah mekanisme pendanaan yang dirancang untuk mendukung konservasi keanekaragaman hayati laut dan pemanfaatan sumber daya alam pesisir secara berkelanjutan di Kawasan Bentang Laut Kepala Burung (Bird’s Head Seascape) Papua. Yayasan KEHATI adalah lembaga yang ditunjuk sebagai Administrator dari BAF.
