Yayasan KEHATI merasa terhormat dipercaya sebagai Administrator BAF. Sebagai Administrator inisiatif baru, KEHATI memperoleh banyak pembelajaran dalam pengelolaan dana hibah siklus-1, siklus-2, dan non-siklus mulai dari proses adaptasi terhadap tata kelola BAF hingga proses peningkatan kapasitas mitra lokal dengan karakteristik yang beragam.

Selama siklus-1, siklus-2, dan non-siklus BAF mengelola dana hibah yang bersumber dari USAID yang disalurkan melalui Conservation International (CI). Dana ini merupakan sinking fund yang digunakan untuk mencapai target-target yang telah ditetapkan dan disinkronkan dengan Rencana Strategis BAF 2017-2022. Sementara itu, pada masa krisis pandemi Covid-19, BAF juga menyalurkan hibah non-siklus yang sumber pendanaanya menggunakan dana tanggap darurat Covid-19 dari Walton Family Foundation (WFF) dan sisa dana hibah USAID.

Selain mengelola dana sinking fund, BAF juga memiliki endowment fund (dana abadi) yang pengelolaannya dilakukan oleh trustee dan fund manager yang berbasis di Singapura. Sebagai dana abadi, BAF hanya dapat menggunakan hasil investasi untuk penyaluran hibah, sementara nilai pokoknya tidak boleh disentuh. Target awal penggalangan dana untuk endowment fund adalah sebesar US$ 38 juta; namun, hingga saat ini akumulasi endowment fund baru mencapai 60% dari target. Karena itu, kegiatan penggalangan dana masih perlu menjadi perhatian utama BAF di masa mendatang.

Dengan berakhirnya dukungan sinking fund USAID, maka penyaluran hibah BAF pada siklus selanjutnya akan menggunakan hasil investasi dari endowment fund. Dengan persetujuan GC, proses penarikan hasil investasi endowment fund akan melibatkan Administrator dan trustee BAF.

Kedepannya, pendanaan BAF untuk kegiatan konservasi laut di BLKB diharapkan dapat terus meningkatkan kapasitas organisasi lokal Papua dalam menginisiasi dan mengimplementasikan program-program konservasinya. Dampak lanjutannya adalah keanekaragaman hayati laut dapat dipertahankan, sehingga menjadi sumber kehidupan secara berkelanjutan.